sitolet.com |
Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Kolam Terpal telah menjadi topik yang sangat menarik perhatian para petani ikan dan peternak di seluruh dunia.
Lobster air tawar, atau yang biasa disebut dengan crayfish, dikenal sebagai salah satu jenis hewan air yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
Tak hanya itu, lobster air tawar juga memiliki cita rasa yang nikmat dan seringkali digunakan sebagai bahan makanan yang populer di banyak negara.
Dengan menggunakan kolam terpal, para petani ikan dapat dengan mudah mengatur dan memelihara lingkungan yang tepat untuk lobster air tawar tumbuh dan berkembang.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail mengenai cara budidaya lobster air tawar di kolam terpal sehingga Anda bisa memulai bisnis yang menjanjikan ini.
Sebelum kita membahas mengenai cara ternak lobster air tawar di terpal, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat kolam terlebih dahulu.
Tata cara membuat kolam terpal untuk budidaya lobster air tawar
Sebelum memulai pembuatan kolam terpal untuk budidaya lobster atau ikan lainnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan cermat agar proses berjalan dengan lancar.
Tahap 1: perencanaan pembuatan kolam
Sebelum memulai pembuatan kolam lobster air tawar, tahap perencanaan menjadi kunci penting untuk meminimalkan risiko pembengkakan biaya dan kegagalan proyek.
Pada tahap ini, perhatikan beberapa hal seperti ukuran lahan yang akan dipersiapkan, jumlah kolam yang akan dibuat, serta sistem pengisian dan pembuangan air yang akan digunakan.
Pastikan lahan yang dipilih memiliki ukuran yang cukup untuk membuat kolam dengan ukuran yang diinginkan.
Hitunglah jumlah kolam yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan jenis ikan atau tanaman air yang akan ditanam, serta faktor kebutuhan air untuk menjaga kualitas lingkungan kolam.
Selain itu, perlu dipertimbangkan juga sistem pengisian dan pembuangan air yang akan digunakan. Pastikan sistem tersebut efektif dan efisien agar proses pengisian dan pengeluaran air dapat berjalan dengan lancar.
Tahap 2: Pembuatan dinding kolam terpal
Tahap kedua dalam pembuatan kolam adalah pembuatan dinding kolam menggunakan bambu. Langkah pertama adalah membuat kerangka kolam dengan memotong bambu menjadi ukuran masing-masing 2 dan 4 meter.
Kemudian, potonglah bambu sesuai kebutuhan dan susunlah potongan-potongan tersebut seperti pagar, dengan menempatkan potongan-potongan bambu di antara potongan bambu yang lebih besar.
Untuk memperkuat konstruksi dinding kolam, usahakan untuk merapatkan potongan-potongan bambu semakin rapat semakin bagus. Anda juga bisa meraut bambu dengan halus agar tidak terjadi kebocoran pada kolam terpal. Selain itu, gunakan triplek atau papan untuk memperkuat dinding kolam.
Pastikan ukuran kolam yang dibuat sesuai dengan kebutuhan terpal. Misalnya, untuk kolam berukuran 4 x 3 meter, dibutuhkan terpal dengan ukuran 5 x 4 meter. Buatlah patok dengan memakai atau mengikat bambu pada patok untuk memperkuat konstruksi kerangka kolam terpal.
Dalam tahap pembuatan dinding kolam, pastikan semua potongan bambu telah terpasang dengan rapi dan kuat sehingga konstruksi dinding kolam dapat berdiri dengan stabil.
Tahap 3: pembuat Saluran Pipa Kolam Terpal
Tahapan pertama dan kedua sudah selesai! Sekarang waktunya buat pipa supaya air di kolam bisa terus berganti, kolam tetap bersih, dan lobster kita bisa tumbuh besar dan sehat.
Nggak perlu jadi ahli pipa, bikin saluran pipa kolam terpal ternyata mudah banget. Yang Anda butuhkan cuma:
- Klem selang
- Pipa paralon 2 inch
- Pipa sambungan siku
- Ban dalam bekas yang masih layak
- Gunting
- Obeng
- Tali dan lem
Pertama, tandai area di terpal yang akan jadi saluran pipa pembuangan. Lalu masukkan salah satu ujung pipa sambungan siku ke dalam terpal yang sudah ditandai. Pastikan ujung lainnya berada di bawah terpal dan menghadap ke pipa pembuangan.
Setelah itu, gabungin terpal dan pipa sambungan siku pakai ban dalam bekas yang sudah digunting sepanjang sekitar 2 cm. Biar lebih aman, pasang klem selang dan putar screw-nya supaya kencang. Jangan lupa, semprotin lem agar ikatan makin kuat.
Kalo udah siap, potong terpal sesuai ukuran lubang pipa yang sudah Anda siapkan. Biar gampang, pakai pisau silet dan hati-hati ya. Selanjutnya, sambungin pipa sambungan siku ke pipa pembuangan dan pastikan saluran pipanya lebih rendah dari tanah sekitarnya.
Woohoo, pipa saluran pembuangan udah jadi! Anda bisa pasang klem selang di dalam kolam untuk tampilan yang lebih keren, tapi hati-hati karena nggak bisa diatur ketinggiannya.
Kalo Anda pengin fungsinya lebih dari sekedar jadi pipa pembuangan, letakkan pipanya di luar kolam biar bisa difungsikan sebagai sarana penyaringan air dan tempat lobster tumbuh.
Selesailah pembuatan kolam, sekarang kita akan membahas tentang cara membudidayakan lobster air tawar.
cara budidaya lobster air tawar di Kolam Terpal
Mari kita pelajari cara memelihara dan budidaya lobster dengan mudah dan terperinci, mulai dari tahap awal hingga pemanenan benih.
1. Persiapkan Wadah untuk Pembenihan Bibit Lobster
Langkah penting dalam membudidayakan lobster adalah menyiapkan wadah untuk membenihkan bibitnya. Anda bisa menggunakan berbagai jenis wadah seperti akuarium, bak plastik, kolam terpal, atau kolam semen.
Akuarium sering menjadi pilihan karena ukurannya yang pas untuk pembenihan bibit lobster. Meskipun begitu, bak plastik juga bisa digunakan karena tahan lama, meski lebih mahal dari akuarium.
Selain itu, kolam terpal atau semen juga bisa digunakan, asalkan ukurannya sesuai dengan kebutuhan bibit agar dapat tumbuh dengan baik.
2. Gunakan Sumber Air Berkualitas
Pastikan sumber air yang digunakan berkualitas ketika membenihkan bibit lobster. Air tanah, air PAM, atau air sungai bisa digunakan, tetapi perlu memperhatikan hal-hal tertentu. Jika menggunakan air tanah, didiamkan selama sehari untuk meningkatkan kadar oksigen.
Jika menggunakan air PAM, diamkan selama 24 jam untuk menguapkan kaporit dan klorin yang berbahaya bagi bibit lobster. Sementara itu, air sungai harus bersih dan bebas dari limbah rumah tangga atau industri.
3. Pilih Calon Induk yang Unggul
Pilihlah bibit lobster yang berkualitas untuk menghasilkan hasil yang maksimal dan menguntungkan.
Calon induk yang bagus memiliki nafsu makan yang besar, lincah, dan berwarna cerah. Hindari calon induk yang berkepala besar karena menunjukkan tanda-tanda kelaparan.
Dengan memilih calon induk yang bagus, hasil budidaya akan lebih berkualitas dan tahan terhadap penyakit.
4. Kendalikan Hama dan Penyakit
Hama seperti kucing dan tikus serta penyakit seperti jamur saprolegnia dan achyla, cacing jangkar, serta parasit bisa mengganggu keberlangsungan hidup lobster. Jaga kebersihan wadah pembenihan, beri pakan yang sehat, dan lakukan pengobatan jika lobster sakit.
5. Lakukan Pemijahan Induk Lobster
Untuk mengembangbiakkan lobster, pilihlah calon induk yang cukup matang, yaitu pada usia 10-12 bulan atau ukuran tubuh mencapai 15-17 cm. Dibutuhkan tiga jantan dan lima betina untuk proses pemijahan dalam akuarium dengan tinggi air sekitar 20 cm selama 14 hari.
6. Proses Pengeraman dan Penetasan Telur Lobster
Setelah proses perkawinan atau pemijahan lobster selesai, langkah selanjutnya adalah pengeraman dan penetasan telur.
Biasanya, proses ini dilakukan di akuarium atau wadah terpisah dengan ukuran 1 x 1 x 1 meter dan tinggi air 0,5 meter. Wadah tersebut dapat menampung sekitar 400 benih atau 2 induk betina.
Pada tahap pengeraman, perlu menjaga suhu dan kestabilan wadah dengan baik karena telur lobster sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Proses ini membutuhkan waktu selama 39-50 hari sebelum akhirnya menetas.
7. Merawat Benih Lobster
Setelah telur lobster menetas, benih segera dipindahkan ke kolam pendederan untuk dirawat dan dipantau selama dua bulan.
Pastikan untuk menjauhkan benih dari sinar matahari langsung karena mereka masih sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba.
Saat benih berusia 8-15 hari, mereka mulai membentuk cangkang kepala dan tubuh. Pemberian makanan tambahan dapat dilakukan setelah satu minggu pembentukan kepala dan tubuh.
Anda bisa memberikan cacing sutra, tepung kacang, daging udang, atau pelet udang yang telah dihaluskan sebagai makanan tambahan.
Setelah 70 hari sejak penetasan, benih lobster sudah siap untuk dipanen. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar benih tidak mengalami stres.
8. Panen Lobster Air Tawar
Membesarkan lobster dari benih hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 6 hingga 8 bulan. Setelah menunggu dengan sabar, lobster siap untuk dipanen saat bobotnya mencapai 100 gram.
Jika Anda tertarik memanen benih lobster untuk dijual, maka Anda bisa memanennya lebih cepat.
Hanya butuh waktu sekitar 20 hari sejak telur menetas menjadi benih lepas dan dipisahkan dari indukannya. Anda bisa memanen benih yang sudah cukup besar, sekitar 1-1,5 cm.
Masalah umum di kolam terpal sebagai media budidaya lobster
Masalah yang sering dihadapi saat menggunakan kolam terpal sebagai media ternak lobster adalah kemunculan lengkungan cembung yang disebabkan oleh tekanan air dalam kolam.
Untuk mengatasi masalah ini, cukup letakkan tali kawat di antara bambu yang terletak di bagian kanan tengah dan kiri tengah terpal. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah terjadinya kebocoran pada terpal.
Bambu yang digunakan untuk kolam terpal dapat mengalami kerusakan akibat pelapukan atau dimakan rayap. Solusinya adalah dengan melakukan pengecatan bambu menggunakan pernis atau melapisi bambu dengan plastik.
Selain itu, kesalahan saat memasang titik ikatan pada dinding terpal dapat menyebabkan kebocoran pada terpal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemasangan ikatan dengan hati-hati.
Setelah selesai membuat kolam terpal lobster air tawar, saatnya beralih ke tahap selanjutnya yaitu memelihara lobster air tawar. Tahap ini memerlukan perhatian yang serius dan disiplin dalam menjalankannya.
Meskipun ada kemungkinan masalah terjadi, sitolet.com tetap menyajikan alternatif pembahasan mengenai kolam lobster air tawar.
Budidaya Lobster menggunakan media Kolam Tembok
Kolam tembok atau kolam semen biasanya dimanfaatkan untuk memijahkan dan membesarkan ikan dalam jumlah besar. Ukuran yang ideal untuk kolam ini adalah 2 x 2 x 0,5 meter.
Sebelum digunakan, sebaiknya kolam direndam selama seminggu untuk menghilangkan zat-zat berbahaya dengan menambahkan beberapa potong pelepah pisang ke dalamnya.
Dengan menggunakan kolam yang aman dan bersih, lobster dapat tumbuh dengan sehat dan optimal. Jangan lupa untuk membersihkan kolam secara teratur agar kualitas air tetap terjaga.
Budidaya lobster menggunakan media aquarium
Aquarium biasanya digunakan sebagai tempat pemijahan, pengeraman, penetasan, dan karantina lobster. Agar persiapan aquarium lebih baik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, seperti:
- Ukuran aquarium sebaiknya memiliki dimensi 80 X 40 x 40 atau 100 X 50 X 40 Cm tergantung dari ukuran dan jumlah indukan yang akan di pijahkan.
- Jumlah indukan lobster dalam aquarium juga harus diperhatikan. Aquarium berukuran 4 inci sebaiknya hanya diisi dengan 8 ekor lobster, sedangkan untuk ukuran 5 inci sebaiknya hanya diisi dengan 6 ekor dan untuk ukuran 6 inci hanya diisi dengan 4 ekor.
- Untuk memudahkan pemantauan telur sampai mendekati penetasan, aquarium pengeraman sebaiknya disekat-sekat setiap 15 cm.
- Waktu pengeraman telur lobster memerlukan waktu sekitar 30 - 40 hari.
- Masa penetasan burayak berkisar antara 10 - 12 hari dan ditandai dengan bagian-bagian tubuh burayak yang sudah mulai lengkap seperti mata, kaki, antenna, layaknya lobster dewasa.
- Aquarium pengeraman juga dapat digunakan untuk pembesaran burayak hingga usia 2-3 minggu sebelum dipindahkan ke kolam pembesaran benih.
- Aquarium karantina hanya digunakan setelah indukan lobster menetaskan telur dan anti cangkang (molting) agar terhindar dari kanibalisme.
Posting Komentar