Q29m3L1bEbNa1DvLKCgrnmUf9Aoon6rxknH75VNa
Bookmark

Molting pada Lobster dan Udang: Proses, Fungsi, dan Cara Merawat

Molting lobster

Mengalami molting bukanlah sesuatu yang sepele bagi lobster dan udang. Proses tersebut merupakan fase krusial dalam hidup mereka, di mana seluruh lapisan kulit keras yang melindungi tubuh akan dilepaskan. 

Molting memiliki peran utama dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh mereka. Namun, Anda harus mengetahui bahwa molting yang salah dapat berujung pada kematian bagi lobster dan udang. 

Oleh karena itu, memahami tahapan molting serta merawatnya dengan benar sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup mereka. 

Artikel ini akan membahas seluruh informasi yang perlu Anda ketahui tentang molting pada lobster dan udang, mulai dari tahapan, fungsi, hingga cara merawatnya dengan benar.

Apa Itu Lobster Molting?

Molting adalah proses di mana lobster (dan beberapa spesies udang lainnya) melepaskan cangkang lama mereka dan menggantinya dengan yang baru dan lebih besar. 

Proses ini memungkinkan lobster untuk tumbuh dan berkembang menjadi ukuran yang lebih besar. Molting juga memungkinkan lobster untuk memperbaiki kerusakan pada cangkang atau appendages mereka.

ciri-ciri lobster air tawar ganti kulit

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa lobster sedang memasuki fase molting:
  • Perilaku yang lebih pasif dan kurang aktif daripada biasanya
  • Warna tubuh yang lebih pucat atau bahkan putih susu
  • Kepala yang terlihat lebih besar dari biasanya
  • Kulit yang lebih berkilau dan tampak basah
  • Bagian belakang yang terlihat lebih besar dan mungkin terbelah atau terpisah
  • Gelisah atau cemas, dan mungkin mencari tempat persembunyian
Namun, perlu diingat bahwa tanda-tanda ini tidak selalu menunjukkan bahwa lobster akan melakukan molting, dan beberapa lobster dapat melakukan molting tanpa menunjukkan tanda-tanda tersebut sama sekali. 

Jika ingin memastikan bahwa lobster Anda akan melakukan molting, perhatikan perilakunya dan apakah mereka mulai bersembunyi atau menghabiskan lebih banyak waktu di dalam goa atau tempat persembunyian lainnya.

Proses Lobster Molting 

Moulting lobster dimulai ketika mereka merasakan cangkangnya terlalu kecil dan mereka membutuhkan ruang untuk tumbuh. 

Sebelum moulting, mereka mengumpulkan nutrisi dan kalsium selama beberapa minggu. Kemudian, mereka mengisi tubuh mereka dengan air, menyebabkan cangkang lama terlepas. 

Apa fungsi dari molting?

Setelah melepaskan cangkang lama, mereka mengeluarkan zat yang disebut kitin untuk membentuk cangkang baru yang keras. Lobster baru sangat rentan dan biasanya bersembunyi sampai cangkangnya kuat. 

Moulting dapat terjadi beberapa kali setahun tergantung pada ukuran dan lingkungan. Lobster sensitif selama proses ini dan memerlukan perawatan yang hati-hati serta lingkungan yang stabil.

Tahapan Molting pada Lobster

Tahapan lobster molting meliputi beberapa proses yang kompleks, berikut adalah tahapan molting pada lobster:
  1. Persiapan molting: sebelum molting terjadi, lobster akan mengumpulkan nutrisi dan kalsium untuk membantu dalam pembentukan kulit baru. Selama periode ini, mereka juga dapat menjadi lebih pemalu dan kurang aktif.
  2. Membuka kulit lama: pada tahap ini, lobster memasukkan air ke dalam tubuh mereka, membuat tubuh mereka membesar dan membuat kulit lama mereka terlepas dari tubuh.
  3. Keluarnya lobster dari kulit lama: setelah kulit lama terlepas, lobster akan keluar dari kulit lama dan menjadi sangat rentan terhadap predator dan perubahan lingkungan.
  4. Pembentukan kulit baru: setelah keluar dari kulit lama, lobster harus mengalami proses pengerasan kulit baru. Mereka menghasilkan suatu cairan yang dikenal sebagai kitin, yang membantu dalam pembentukan kulit baru dan keras.
  5. Penutupan kulit baru: setelah kulit baru terbentuk dan mengeras, lobster akan mengencangkan kulit barunya dan membiarkan kitin mengeras.
  6. Pemulihan: setelah kulit baru mengeras, lobster akan memulihkan kekuatan dan stamina mereka, dan keluar dari tempat persembunyiannya untuk menjadi lebih aktif dan mencari makan.
Lobster dapat mengalami stres selama proses molting, karena selama masa ini mereka menjadi sangat rentan terhadap predator dan perubahan lingkungan. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup mereka.

Perbedaan Molting pada Lobster Air Tawar dan Lobster Air Laut

Molting (pergantian kulit) pada lobster air tawar dan lobster air laut memiliki perbedaan signifikan. Perbedaan utama antara molting pada keduanya adalah frekuensi, waktu, ukuran kulit yang dilepas, warna kulit yang baru, dan peran dalam reproduksi. 

Lobster air tawar mengalami molting lebih sering daripada lobster air laut, biasanya sekitar 10-12 kali setahun. Waktu molting juga berbeda, lobster air tawar molting pada malam hari sedangkan lobster air laut molting pada siang hari. 

Lobster air tawar melepaskan kulit yang lebih kecil dan berwarna lebih pucat setelah molting, sementara lobster air laut melepaskan kulit yang lebih besar dan berwarna lebih cerah. 

Molting pada lobster air tawar memicu produksi hormon untuk reproduksi, sedangkan pada lobster air laut molting memperbesar ukuran tubuh untuk meningkatkan peluang reproduksi.

Mengapa Lobster Berubah Warna Setelah Molting?

lobster air tawar ganti kulit

Setelah molting, lobster mengalami perubahan warna karena kehilangan pigmen kulit lama mereka. 

Kulit baru mereka belum memiliki pigmen yang sama dan oleh karena itu, mereka terlihat lebih terang dan transparan. 

Warna kulit baru lobster kemudian menjadi normal kembali ketika pigmen baru diproduksi dan menyebar ke seluruh tubuh. 

Selain itu, faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, dan kondisi air juga dapat mempengaruhi warna kulit lobster setelah molting. 

Perubahan warna ini dapat membantu lobster menyamarkan diri dari predator dan meningkatkan peluang kelangsungan hidup mereka.

Penyebab Lobster Air Tawar Gagal Molting

Penyebab gagal molting pada lobster air tawar dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kualitas air yang buruk, suhu air yang tidak sesuai, nutrisi yang tidak memadai, ukuran tangki yang kecil, dan infeksi atau penyakit. 

Lobster dapat mengalami stres akibat air yang tercemar atau suhu air yang tidak sesuai, yang dapat menghambat proses molting. Selain itu, nutrisi yang tidak mencukupi seperti protein, kalsium, dan mineral lainnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan lobster, yang dapat menyebabkan gagal molting. 

Jika tangki terlalu kecil, lobster mungkin tidak memiliki ruang yang cukup untuk bergerak dan tumbuh, yang juga dapat mengganggu proses molting. Infeksi atau penyakit juga dapat menyebabkan stres dan mempengaruhi proses molting. 

Oleh karena itu, menjaga kualitas air, memberikan nutrisi yang cukup, dan memonitor lingkungan sangat penting untuk memastikan molting yang sukses pada lobster air tawar.

Video penyebab lobster gagal molting 

Cara Mengatasi Lobster Air Tawar Gagal Molting

Untuk membantu mengatasi masalah molting pada lobster air tawar yang gagal, beberapa hal dapat dilakukan, seperti;
  • memperbaiki kualitas dan stabilitas air di dalam akuarium.
  • memberikan makanan yang sehat dan mudah dicerna.
  • menyesuaikan tingkat keasaman air agar sesuai dengan kebutuhan lobster.
  • menaikkan suhu air sekitar 2-3 derajat.
  • memberikan perlindungan dan menempatkan lobster dalam tempat yang aman.
  • memberikan suplemen kalsium seperti kulit udang atau tulang ikan untuk membantu membentuk kulit baru yang diperlukan pada proses molting. 
Jika semua upaya tersebut tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan dengan ahli atau dokter hewan untuk mendapatkan saran dan perawatan yang lebih tepat.

Berapa Lama Proses Moulting Lobster?

Proses moulting lobster
Proses moulting lobster membutuhkan waktu yang bervariasi, tergantung pada jenis dan ukuran lobster. 

Setelah mengurangi asupan makanan dan meningkatkan asupan air, lobster akan melepaskan cangkang lamanya dan tumbuh cangkang yang baru dalam waktu sekitar 30 menit hingga beberapa jam. 

Namun, setelah lobster molting, mereka memerlukan waktu untuk mengeras dan memperkuat cangkang baru. 

Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis lobster, ukurannya, kondisi lingkungan, dan ketersediaan makanan. 

Selama masa ini, lobster mungkin menjadi lebih rentan terhadap serangan predator dan perlu diberikan perlindungan dan perhatian ekstra.

Apakah Capit Lobster Air Tawar Bisa Tumbuh Lagi?

Capit lobster air tawar tidak memiliki kemampuan untuk tumbuh kembali seperti beberapa jenis kepiting yang mampu meregenerasi capitnya. 

Walaupun demikian, lobster air tawar masih dapat bertahan hidup tanpa capit dan menggunakan anggota tubuh lainnya untuk mencari makan serta melindungi diri dari predator. 

Namun, bagi peternak lobster air tawar, hilangnya capit dapat mengurangi nilai jual. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan mencegah cedera atau penyakit pada lobster air tawar merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Penyebab Lobster Mati

Lobster Mati
Lobster dapat mengalami kematian karena beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi air yang buruk, kurangnya pasokan oksigen, stres, penanganan yang tidak tepat, penyakit, usia, dan serangan dari pemangsa. 

Air yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu asam, atau terlalu alkali dapat menyebabkan kematian lobster. 

Lobster membutuhkan oksigen untuk bernapas dan hidup, sehingga kurangnya oksigen dalam air dapat menyebabkan lobster kehabisan napas dan mati. 

Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan lobster kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. 

Lobster juga dapat terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Selain itu, lobster juga memiliki masa hidup yang terbatas dan dapat menjadi mangsa bagi beberapa hewan seperti ikan besar, burung laut, dan manusia.

Berapa Banyak Lobster Sekali Bertelur?

Telur lobster air tawar rontok
Jumlah telur yang dihasilkan oleh lobster dipengaruhi oleh ukuran dan usia lobster betina. Biasanya, lobster betina mampu menghasilkan antara 5.000 hingga 200.000 butir telur dalam satu musim bertelur. 

Masa inkubasi telur pada lobster dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Pada suhu air laut sekitar 12 derajat Celsius, masa inkubasi dapat mencapai 6 hingga 8 minggu, sedangkan pada suhu air laut sekitar 20 derajat Celsius, masa inkubasi dapat mencapai 4 hingga 6 minggu. 

Lobster betina dewasa mulai bertelur pada usia sekitar 5-7 tahun dan biasanya bertelur sekitar satu atau dua kali dalam setahun. Produksi telur lobster biasanya semakin meningkat seiring bertambahnya usia lobster.

Berapa Lama Lobster Hidup Tanpa Air?

Lobster dapat bertahan hidup di luar air selama beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan ukuran lobster. 

Lobster yang lebih besar cenderung memiliki kemampuan bertahan hidup yang lebih lama. Keadaan lingkungan yang lebih dingin dengan kelembapan yang lebih tinggi memungkinkan lobster untuk bertahan hidup lebih lama daripada lingkungan dengan suhu yang lebih tinggi dan kelembapan yang lebih rendah. 

Untuk menjaga kondisi lobster yang hidup di luar air, perlu memastikan lobster tetap lembab dengan menyemprotkan air atau membungkusnya dalam kain lembab. 

Lobster juga harus ditempatkan di lingkungan yang sejuk dan gelap untuk menghindari kehilangan cairan tubuh yang berlebihan. 

Jika ingin membawa lobster hidup ke rumah, pastikan memindahkannya ke dalam wadah yang cukup besar dengan air laut atau air garam. 

Perlu diingat untuk selalu memantau kondisi lobster dan mencegah paparan langsung sinar matahari yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Kenapa Lobster Harus Dimasak Hidup-hidup? 

Ada beberapa alasan mengapa beberapa restoran dan koki memilih untuk memasak lobster hidup-hidup. 

Beberapa orang berpendapat bahwa memasak lobster hidup-hidup dapat mempertahankan kesegaran daging dan membuatnya lebih lezat dan empuk. 

Namun, beberapa orang menganggap praktik ini kejam dan tidak etis, karena beberapa studi menunjukkan bahwa lobster mampu merasakan rasa sakit. 

Meskipun begitu, memasak lobster hidup-hidup dapat membunuh bakteri dan parasit yang mungkin ada dalam dagingnya, sehingga membuatnya lebih aman untuk dimakan.

Waktu Udang Molting

Waktu molting pada udang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis kelamin, usia, suhu air, ketersediaan pakan, kadar garam, dan kondisi lingkungan. 

Setiap spesies udang memiliki waktu molting yang berbeda-beda, dengan udang yang lebih kecil biasanya melakukan molting lebih sering daripada yang lebih besar. 

Sebagai contoh, udang Vannamei bisa melakukan molting setiap 20-30 hari sekali, sedangkan udang Windu bisa melakukan molting setiap 40-50 hari sekali.

Terdapat tanda-tanda fisik yang menunjukkan kapan udang akan molting, di antaranya kulit yang lebih transparan, warna tubuh yang lebih pucat, kepala dan ekor yang lebih besar, dan ukuran mata yang lebih kecil. 

Untuk mengamati tanda-tanda tersebut, ambil sampel udang secara acak dari kolam atau wadah dan tempatkan di dalam wadah dengan kondisi air yang sama seperti lingkungan aslinya. 

Setelah beberapa waktu, amati perubahan pada kulit dan warna tubuh udang. Jika tanda-tanda yang disebutkan di atas ada, kemungkinan besar udang tersebut akan molting dalam waktu dekat.

Fungsi Molting pada Lobster dan Udang

Fungsi molting, atau pengelupasan lapisan kulit luar, sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan lobster dan udang. 

Selama moulting, krustasea ini membentuk lapisan kulit yang lebih besar dan lebih kuat untuk menampung pertumbuhan tubuh mereka yang terus berlanjut. 

Moulting juga memungkinkan mereka memperbaiki kerusakan atau luka yang disebabkan oleh lingkungan atau serangan predator. 

Selain itu, mereka dapat mengganti kulit yang usang untuk mempertahankan keselamatan dan pertahanan alami mereka terhadap predator. 

Pentingnya molting sangat besar untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik dari lobster dan udang. 

Lobster cenderung lebih aktif selama molting dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan proses ini dibandingkan dengan udang. 

Mereka juga cenderung menyimpan kulit yang terlepas untuk sementara waktu setelah molting, sedangkan udang melepaskannya segera setelah molting. 

Proses molting pada udang terjadi lebih sering daripada pada lobster karena udang tumbuh lebih cepat.

Akhir Kata 

Demikian pembahasan mengenai Moulting pada Lobster dan Udang yang telah kami bahas di sitolet.com. Semoga pembahasan tersebut bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi tentang proses molting pada lobster dan udang.

Posting Komentar

Posting Komentar